Pages

Tuesday, May 31, 2016

Penambangan Galena

Sifat dan Jenis Galena
Galena (PbS) dikenal juga sebagai Timah Hitam. Keterdapatan galena di alam berasosiasi dengan mineral-mineral sulfida seperti sphalerit, pirit, dan kalkopirit. Pada kondisi tertentu terkadang galena dijumpai bersama-sama dengan tembaga, perak dan emas, dimana galena membentuk jalur pada urat-urat kuarsa atau pada batuan-batuan yang teralterasi sangat kuat pada batuan vulkanik.

Pada umumnya mineral galena berwarna abu-abu kehitaman, memiliki sistem kristal isometric hexoctahedral, mempunyai belahan sempurna, pecahan brittle, kekerasan 2.5 – 2.75 skala mosh, berat jenis 7.2 – 7.6, kilap logam, derajat kemurnian tembus cahaya, dan bersifat nonmagnetic.

Yang termasuk kedalam kelompok galena terdiri dari mineral yang sama dan memiliki struktur isometric kimia, yaitu :
1.  Alabandite (Mangan Sulfida);
2.  Altaite (Lead Telluride);
3.  Borovskite (Palladium Antimony Telluride); dan
4.  Clausthalite (Lead Selenide).

Sedangkan jenis-jenis galena yang dikenal antara lain :
1.  Argentiferous Galena, yaitu assosiasi antara galena dan perak;
2.  Auriferous Galena, yaitu assoisasi antara galena dan emas;
3.  Jhonstonite (dari Haidinger), yaitu assosiasi antara galena, anglesite dan atau sulfur;
4.  Plumbein, yaitu galena pseudomorphs setelah pyromorphite.

Keterdapatan Galena di Kabupaten Bengkayang
Mineral galena yang banyak digunakan pada industri pengolahan besi dan baja ini, dijumpai di Daerah Goaboma Kecamatan Monterado Kabupaten Bengkayang yang terbentuk pada urat-urat kuarsa pada batuan beku vulkanik. Dan pada batuan yang mengandung galena tersebut juga ditemukan mineral pirit, kalkopirit, dan emas.

Kegiatan Penambangan
Potensi galena di daerah Goaboma Kecamatan Monterado telah dilakukan penambangan oleh PT. Tunas Alaska dan PT. Inti Murni dengan membuat suatu jalur tambang bawah tanah (terowongan), dan hingga saat ini belum mencapai target yang diharapkan.
 
http://baloary.blogspot.com/
Hasil Penambangan Galena di Daerah Goaboma


Seiring dengan diberlakukannya peningkatkan nilai tambah produksi mineral dan larangan ekspor raw materials oleh pemerintah, untuk sementara kegiatan penambangan ini dihentikan oleh pihak perusahaan selaku Pemegang IUP.

Sebagai bahan referensi lainnya dapat dilihat pada Potensi Sumber Daya Mineral dan tinjauan geologi regional.

Sumber :
1.  Laporan Evaluasi Kegiatan Usaha Pertambangan Tahun 2012, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang;
2.  https://en.wikipedia.org/wiki/Galena; 

3.  http://documents.tips/documents/bahan-galian-galena.html.

Monday, May 30, 2016

Bauksit

Apa yang ANDA ketahui tentang Bauksit?
Bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1821 di Selatan Perancis tepatnya di Desa Les Baux oleh geolog bernama Pierre Berthier. Di Indonesia, bauksit pertama kali ditemukan pada tahun 1924 di daerah Kijang, Pulau Bintan, Provinsi Kepulauan Riau.

Bauksit yang berasal dari Pulau Bintan telah ditambang dan diekspor sejak tahun 1935. Pada tahun 1968, pengelolaan tambang diserahkan kepada ANTAM. Hal ini menjadikan ANTAM sebagai perusahaan penghasil bauksit tertua di Indonesia. Pada saat itu, ANTAM mengekspor bauksit ke produsen alumina di Jepang dan China.

Bauksit merupakan kelompok mineral aluminium hidroksida seperti gibsit (Al2O33H2O), boehmit (Al2O3H2O) dan diaspor (Al2O3H2O).  Dalam keadaan murni mempunyai warna putih atau kekuningan, merah atau coklat apabila terkontaminasi oleh besi oksida atau bitumen. Bauksit relatif sangat lunak (kekerasan 1-3), relatif ringan dengan berat jenis 2,3-2,7; mudah patah, tidak larut dalam air, dan tidak terbakar.
 
http://bhaltazar.wordpress.com/
Bauksit (Gbr. bhaltazar.wordpress.com)
Jenis mineralnya adalah Gibsit (Al2O33H2O), dengan kadar utama alumina, kuarsa, silica aktif, TiO2 dan Fe2O3. Boehmit didapatkan juga dalam rekahan pada batuan nepelin syenit pegmatite sebagai hasil proses alterasi hidrotermal dari nepelin atau feldspar.

Bijih bauksit laterit terjadi di daerah tropis dan sub tropis serta membentuk perbukitan landai, yang memungkinkan terjadinya pelapukan yang cukup kuat. Bauksit dapat terbentuk dari batuan yang mempunyai kadar aluminium tinggi, kadar Fe rendah dan sedikit kadar kuarsa (SiO2) bebas.

Batuan yang mempunyai persyaratan ini antara lain nepelin syenit dan sejenisnya yang berasal dari batuan beku, batuan lempung/serpih. Batuan tersebut akan mengalami laterisasi yaitu proses yang terjadi karena proses pertukaran suhu secara terus menerus sehingga batuan akan mengalami pelapukan. Pada musim hujan air memasuki rekahan-rekahan dan menghancurkan unsur yang mudah larut, sementara unsur yang sukar larut/tidak larut tertinggal dalam batuan induk. Setelah unsur-unsur yang mudah larut seperti N dan K, Mg dan Ca, dihanyutkan oleh air, residu yang tertinggal (disebut laterit) menjadi kaya akan hidrosida alumina, Al(OH)3 yang kemudian oleh proses dehidrasi akan mengeras menjadi bauksit.

Bagaimana Metode Penambangannya?
Penambangan bauksit dilakukan dengan penambangan terbuka (open pit mining) diawali dengan land clearing, kemudian dilanjutkan dengan pengupasan tanah penutup. Lapisan bijih bauksit kemudian digali dengan shovel loader yang sekaligus memuat bijih tersebut ke dalam dump truck untuk diangkut ke instalasi pencucian. Maksud dilakukan pencucian adalah untuk meningkatkan kualitasnya dengan cara dicuci dan memisahkan bijih bauksit tersebut dari unsur lain yang tidak diperlukan, seperti kuarsa, lempung dll.

Bagaimana Proses Pemurnian Refinery Pembuatan Aluminium?
Pada umunya proses pembuatan aluminium terbagi dalam 2 (dua) tahapan yaitu :
1.  Proses Bayer; merupakan proses pemurnian bijih bauksit untuk memperoleh aluminium oksida (alumina).
2.  Proses Hall-Heroult; merupakan proses peleburan aluminium oksida untuk menghasilkan aluminium murni.

Sebutkan Kegunaan dari Bauksit?
Kegunaan dari bauksit diantaranya sebagai bahan utama pembuatan logam aluminium, bahan dasar pada industri kimia dan refractory.

Dimana Penyebaran Bauksit?
Kalimantan Barat merupakan salah satu daerah yang memiliki cadangan bauksit potensial saat ini.

Penyebaran dapat dijumpai mulai dari Kabupaten Bengkayang, Kabupaten Landak, Kabupaten Sanggau Kapuas, Kabupaten Kayong dan Kabupaten Ketapang.


Terdapat 2 (dua) pabrik pengolahan (smelter) bauksit telah beroperasi di Kalimantan Barat yaitu PT. ICA - ANTAM berlokasi di Tayan, dan PT. Well Harvest Winning Alumina Refinery merupakan perusahaan patungan antara PT. Cita Mineral Investindo (Harita Group), China Hongqiao Group Ltd, Winning Investment (HK), dan PT. Danpac Resources Danpac berlokasi di Kendawangan, Ketapang.

Tuesday, May 24, 2016

Tahapan Perizinan Komoditas Tambang Batuan

Kegiatan Usaha Pertambangan
Berpedoman pada Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, yang dimaksud dengan :

Pertambangan adalah sebagian atau seluruh tahapan kegiatan dalam rangka penelitian, pengelolaan dan pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta kegiatan pascatambang.

Usaha Pertambangan adalah kegiatan dalam rangka pengusahaan mineral atau batubara yang meliputi tahapan kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi, studi kelayakan, konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, pengangkutan dan penjualan, serta pascatambang.

http://baloary.blogspot.co.id/
Penambangan Batuan Granit

Komoditas Tambang Batuan
Pertambangan Mineral dan Batubara saat ini dikelompokkan ke dalam 5 (lima) komoditas tambang (berdasarkan PP No. 23 Tahun 2010 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batubara) yaitu :
1.  Mineral Radioaktif;
2.  Mineral Logam;
3.  Mineral Non Logam;
4.  Batuan;
5.  Batubara.

Yang termasuk kedalam kelompok batuan yaitu pumice, tras, toseki, obsidian, marmer, perlit, tanah diatome, tanah serap (fuller earth), slate, granit, granodiorit, andesit, gabro, peridotit, basalt, trakhit, leusit, tanah liat, tanah urug, batu apung, opal, kalsedon, chert, kristal kuarsa, jasper, krisoprase, kayu terkersikan, gamet, giok, agat, diorit, topas, batu gunung quarry besar, kerikil galian dari bukit, kerikil sungai, batu kali, kerikil sungai ayak tanpa pasir, pasir urug, pasir pasang, kerikil berpasir alami (sirtu), bahan timbunan pilihan (tanah), urukan tanah setempat, tanah merah (laterit), batu gamping, onik, pasir laut, dan pasir yang tidak mengandung unsur mineral logam atau unsure mineral bukan logam dalam jumlah yang berarti ditinjau dari segi ekonomi pertambangan; merupakan produk usaha pertambangan yang “dapat” dilakukan oleh masyarakat baik secara berkelompok maupun perseorangan.

Komoditas tambang batuan dulunya dikenal dengan sebutan Bahan Galian Golongan C, banyak dimanfaatkan untuk berbagai keperluan diantaranya sebagai material utama dalam pembangunan infrastruktur, pengembangan fasilitas umum, pengembangan perumahan, sebagai bahan galian industri, seni pahat batu, perhiasan taman, perkakas rumah tangga, untuk keperluan penimbunan lahan (tanah urug) dll.

Kewenangan Pemberian IUP Komoditas Tambang Batuan
untuk melaksanakan kegiatan usaha pertambangan diperlukan Izin Usaha Pertambangan (IUP).

Izin Usaha Pertambangan (IUP) diberikan setelah mendapatkan Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP).

Sejak ditetapkan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintahan Daerah pada tanggal 1 Oktober 2014, kewenangan pemberian Izin Usaha Pertambangan (IUP) termasuk perpanjangan izin diberikan oleh Gubernur berdasarkan permohonan yang diajukan oleh badan usaha, koperasi, dan perseorangan.

Tahapan Perizinan Komoditas Tambang Batuan
Permohonan perizinan usaha pertambangan batuan terbagi atas 3 (tiga) tahapan yaitu :
Tahapan Ke- 1
Pemohon (badan usaha, koperasi maupun perseorangan) mengajukan Permohonan Wilayah kepada Gubernur, dengan melampirkan :
1)     Surat Permohonan untuk mendapatkan WIUP, bermaterai;
2)     Akte Pendirian Badan Usaha/Koperasi yang telah disahkan pejabat berwenang;
3)     Susunan Pengurus/Direksi Perusahaan;
4)     Profil perusahaan/koperasi;
5)     Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
6)     Surat Keterangan Domisili;
7)     Kartu Tanda Penduduk;
8)     Peta lokasi yang dimohon beserta titik koordinat.

Tahap Ke- 2
Pemohon (badan usaha, koperasi maupun perseorangan) yang telah mendapatkan Peta Wilayah Izin Usaha Pertambangan (WIUP) segera menyampaikan permohonan IUP Eksplorasi kepada Gubernur, dengan melampirkan :
1)     Surat Permohonan IUP Eksplorasi bermaterai;
2)     Akte Pendirian Badan Usaha/Koperasi yang telah disahkan pejabat berwenang;
3)     Susunan Pengurus/Direksi Perusahaan;
4)     Profil perusahaan/koperasi;
5)     Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP);
6)     Surat Keterangan Domisili;
7)     Kartu Tanda Penduduk;
8)     Peta lokasi yang dimohon beserta titik koordinat;
9)  Pernyataan mematuhi ketentuan di bidang perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup;
10)  Surat pernyataan tenaga ahli geologi/pertambangan;
11)  Bukti pembayaran biaya pencadangan wilayah dan pencetakan peta WIUP ke Rekening Kas Negara Pendapatan Negara Bukan Pajak yang telah ditentukan.

IUP eksplorasi pada dasarnya meliputi kegiatan penyelidikan umum, eksplorasi dan studi kelayakan.

Tahap Ke- 3
IUP Operasi Produksi diberikan kepada badan usaha, koperasi, dan perseorangan sebagai peningkatan dari kegiatan eksplorasi, melampirkan persyaratan :
1)     Surat permohonan IUP Operasi Produksi bermaterai;
2)     Peta wilayah yang dilengkapi dengan titik koordinat;
3)     Laporan Lengkap Eksplorasi;
4)     Laporan Studi Kelayakan;
5)     Rencana Reklamasi dan Pascatambang;
6)     Rencana Kerja dan Anggaran Biaya (RKAB);
7)     Persetujuan Dokumen Lingkungan Hidup;
8)     Rencana Pembangunan Sarana dan Prasarana kegiatan operasi produksi;
9)     Tersedianya tenaga ahli di bidang geologi atau pertambangan.


IUP Operasi Produksi meliputi kegiatan konstruksi, penambangan, pengolahan dan pemurnian, serta pengangkutan dan penjualan.

Monday, May 23, 2016

Tentang Keramik

Istilah Keramik
Jika kita menyebut kata keramik sudah bisa dipastikan semua orang mengetahuinya. Tanpa kita sadari keramik telah banyak dimanfaatkan hampir setiap orang dalam menunjang kehidupannya sehari-hari.

Kata keramik dalam buku “Dictionary of Art” yang ditulis oleh Bernard S. Myers menyatakan bahwa kata keramik berasal dari bahasa Yunani Kuno yaitu “keramos” yang berarti tanah liat (Myers,1969:429). Sedangkan “Dictionary of Art” yang ditulis Mills J.F.M menyebutkan bahwa istilah kata keramik berasal dari bahasa Gerika yaitu “keramikos” yang berarti benda-benda yang berasal dari tanah liat dan merupakan istilah umum study seni dari pottery dalam arti kata yang luas, termasuk segala macam bentuk benda yang terbuat dari tanah liat yang telah melalui proses pembakaran (Mills,1965:39).

Dalam bukunya yang berjudul "Exploring The World of Pottry" Ruth Lee menjelaskan istilah "keramos" yang berasal dari kata "keramikos" yakni suatu daerah di Athena di sekitar pintu gerbang Dypilon tempat tinggal sebagian besar pengrajin tanah liat dan kemudian menjualnya (Ruth Lee,1971:25).

Ditelusuri lebih jauh oleh para peneliti, ditemukan bahwa sebenarnya "keramos" itu merupakan nama salah satu dewa di Yunani. Encyclopedia of The Arts menjelaskan bahwa dalam mitologi Yunani "keramos" merupakan putra dari dewi Ariaduc (Ariadne) dengan dewa dewa Baccus, yang merupakan dewa pelindung para pembuat keramik (Runes,1946:151).

Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat. Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan anorganik yang berbentuk padat (Yusuf,1998:2).

Sifat Fisik Keramik
Sifat yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara keramik dengan logam.

Sifat lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang terdiri dari tanah liat, flint, dan feldspar tahan sampai dengan suhu 1200 0C, keramik hasil rekayasa seperti keramik oksida mampu tahan sampai dengan suhu 2000 0C. Kekuatan tekan tinggi merupakan sifat yang membuat penelitian tentang keramik terus berkembang.

Bahan Baku Pembuatan Keramik
Di wilayah Kabupaten Bengkayang, terdapat kekayaan alam anugerah dari Yang Maha Kuasa, sumber ketersediaan bahan baku pembuatan keramik yang cukup melimpah.


Bahan baku pembuatan keramik yang umum dipakai adalah felspar, ballclay, kuarsa, zircon dan kaolin. Proses pembuatan keramik sangat tergantung dari jenis, sifat, kualitas, dan ketersediaan bahan baku yang dimiliki. Tidak semua daerah memiliki potensi ketersedian bahan baku yang memenuhi standar khusus dalam pembuatan sebuah keramik berkualitas tinggi.
http://baloary.blogspot.co.id/2016/03/prospek-bahan-galian-industri-ballclay.html
Keramik Sakok - Singkawang (www.wisatasingkawang.com)

Jenis-Jenis Keramik
Keramik terbagi menjadi beberapa jenis yaitu :
1.  Gerabah (Earthenware)
Terbuat dari bahan tanah liat yang bersifat plastis, mudah dibentuk dengan media air, dan dibakar pada suhu tertentu > 750 0C. Teksturnya sangat rapuh, kasar, masih berpori, pembuatannya dilapisi glasir, semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah diantaranya yaitu bata, genteng, pot, anglo, kendi, dan gentong.

2.  Keramik Batu (Stoneware)
Dibuat dari bahan lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk kualitas golongan menengah.

3.  Porselin (Percelain)
Merupakan jenis keramik bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang tahan api, seperti kaolin, alumina dan silika. Berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya, disebut keramik putih. Porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Secara teknis keramik jenis ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.

4.  Keramik Baru (New Ceramic)
Diproses untuk keperluan teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer, cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen lainnya.

Produsen Keramik
Indonesia pada Tahun 2016 ini merupakan Negara produsen keramik terbesar ke- 6 di dunia setelah Negara China, India, Brasil, Spanyol, dan Iran.


Hasil produksi keramik Indonesia sekitar 87% dipasarkan di dalam negeri, 13% diekspor ke luar negeri di kawasan Asia Tenggara dan Middle East (Asosiasi Aneka Industri Keramik Indonesia, 17 Maret 2016)

Saturday, May 21, 2016

Endapan Zircon

Tentang Zircon
Dikalangan kolektor batumulia (gemstone) mineral zircon dikenal dengan sebutan cubic zirconia, yaitu perhiasan sintetis buatan. Ada lagi yang menyebutnya batu zircon berwarna coklat kemerahan, blue zircon, green zircon, dan masih banyak istilah lainya.

Beberapa artikel menyebutkan zircon dikaitkan dengan bahan radioaktif mengandung unsur uranium dan thorium, namun hingga saat ini perlu dilakukan riset lebih lanjut oleh para peneliti. Kita tunggu saja hasil risetnya…..

Sebagian masyarakat penambang emas liar di daerah Kabupaten Bengkayang menyebut tailing/pasir sisa penambangan emas dengan istilah “puya”, pernah ada yang membeli dengan harga Rp. 1000,- per kilogram. 

Apapun itu yang pasti zircon alias batu zircon saat ini cukup populer, memiliki nama dagang dipasaran, berwarna cemerlang kristalin menyerupai intan, dan banyak yang bertanya kepada saya, zircon ditemukan didaerah mana, kegunaanya untuk apa?

Korelasi artikel : Prospek Bahan Galian Industri Ballclay.

Keberadaan Zircon
Pada postingan kali ini kita akan “menelusuri” bagaimana keberadaan zircon di alam. 
Yupz mari kita mulai………

Zircon atau zirconium silikat (ZrSiO4) atau yang biasa disebut juga dengan pasir zircon “puya” ditemukan dalam bentuk mineral ikutan (accessory mineral) pada batuan beku jenis granit, granodiorit, syenit, dasit, dan ryolit.

Batuan beku yang terindikasi mengandung zircon umumnya jenis batuan beku asam. Pada batuan beku asam terbagi menjadi 2 jenis yaitu batuan beku asam plutonik dan batuan beku asam vulkanik.

Batuan beku asam plutonik, magma mendingin sangat lambat (perlahan-lahan), sehingga setiap mineral dapat membentuk kristal-kristal yang hampir sempurna dan akan menghasilkan batuan berbutir kasar. Jenis batuan plutonik diantaranya granit, granodiorit, dan syenit.

Batuan beku asam vulkanik, magma mendingin secara cepat, sehingga pengkristalan berjalan sangat cepat pula, dan akan menghasilkan batuan berbutir sangat halus. Jenis batuan ini diantaranya dasit dan ryolit.

Pada batuan sedimen dan batuan metamorf, zircon ditemukan dalam jumlah yang relatif sedikit. Zircon juga ditemukan pada sedimentasi/endapan sungai maupun endapan pasir pantai, terkonsentrasi dengan mineral berat lainya seperti ilmenit, rutile, monazite, pasir besi, dan titanium.

Jadi, untuk mengetahui indikasi keterdapatan zircon pada suatu daerah pada tahap awal dapat diidentifikasi dari batuan penyusun/satuan batuan/formasi batuan, mempelajari kondisi geologi regional, pengamatan lapangan dan pengambilan conto batuan, dan deskripsi batuan (analisis laboratorium).

Bagi para kolektor penggemar batumulia, untuk mendapatkan kristal zircon dengan ukuran fragmen besar di alam sangat jarang ditemukan, hanya orang-orang yang sangat beruntunglah dapat menemukan “harta karun” terpendam ini.

Jenis dan Sifat Fisik
Zircon merupakan mineral yang bersifat tahan korosi dan kestabilan pada temperatur tinggi yang baik. Zircon tidak larut dalam air namun larut dalam larutan asam serta dapat mengendap pada larutan basa.

Sistem kristalnya dapat berupa monoklinik, heksagonal, tetragonal dan dipiramid. Berat jenis dari zircon 4.6 – 5.8kilap lilin sampai logam, belahan sempurna-tidak beraturan, kekerasan 6,5 – 7,5 skala mosh, indeks refraksi 1,92 – 2,19, hilang pijar 0,1%, dan titik lebur 2.500 0C.
Gemstone www. Johnjbradshaw.com
Pada umumnya warna dari zircon bervariasi dari putih bening, kuning, kehijauan, coklat kemerahan, kuning kecoklatan, hingga gelap. Mempunyai kemampuan mendispersikan cahaya sehingga kelihatan berkilauan yang hanya kalah dari kilauan intan.

Sistem Penambangan
Penentuan metode penambangan ditentukan berdasarkan keterdapatan zircon dan lingkungan pengendapannya dengan mempertimbangkan efisiensi biaya, tingkat kesulitan penambangan, dan pemilihan spesifikasi peralatan yang tepat merupakan perangkat utama dalam mencapai target produksi yang diharapkan.

Tipe endapan alluvial, endapan sungai dan endapan pantai pada umumnya merupakan konsentrasi keterdapatan zircon cenderung lebih ekonomis. Sistem penambangan yang disarankan adalah dengan metode kapal keruk dan dapat pula dilakukan dengan metode tambang semprot (hydraulicking).

Peralatan Pengolahan dan Pemurnian
Peralatan pengolahan dan pemurnian mineral zirkon yang dapat dipergunakan antara lain :
1.  Meja goyang/shaking table; berfungsi untuk memisahkan mineral yang berharga dengan mineral yang tidak berharga berdasarkan atas perbedaan berat jenis mineral dengan menggunakan media aliran fluida/air yang tipis.
2.  Pemisah secara magnetik/Magnetic Separator; berfungsi memisahkan mineral atau bijih berdasarkan atas sifat kemagnetannya.
3.  Pemisahan secara listrik/Electrostatic Separator; berfungsi untuk memisahkan mineral yang satu dengan yang lainnya berdasarkan perbedaan electrical conductivitynya. Mineral yang memiliki electrical conductivity tinggi umumnya disebut dengan mineral konduktor sedangkan yang rendah adalah non konduktor, dimana mineral konduktor mempunyai sifat yang mudah menerima dan melepaskan ion negatif sedangkan mineral non konduktor memiliki sifat yang sukar untuk menerima maupun melepas ion negatif.
4. Pengeringan/Rotary Furnace; salah satu alat pengolahan mineral zirkon yang dipergunakan untuk menghilangkan air dari padatan dengan cara pemanasan sehingga padatan benar-benar bebas dari air (% solid = 100%).
5.  Pengangkutan/Conveyor; berfungsi alat pengangkutan konsentrat zircon.
6.  Pompa Air/water pump; dipergunakan sebagai alat untuk memenuhi keperluan akan air yang dipergunakan pada proses pengolahan dan pemurnian mineral zirkon disamping itu juga dipergunakan sebagai alat untuk memompakan bahan baku zirkon ke meja goyang.

Penggunan Zircon
Dengan kemajuan teknologi yang ada saat ini mineral zirkon merupakan komoditi yang banyak dicari dan diperlukan; salah satu kegunaan mineral zirkon yaitu bahan pelapis anti panas (isolator), bahan abrasif, proses peleburan baja, absorpsi neutron di dalam reaktor inti, dan pada industri keramik zircon berfungsi sebagai glaser opak, memiliki indeks refraksi yang cukup tinggi, sehingga dapat menghasilkan keramik putih dan keramik warna yang bermutu tinggi.

Keterdapatan Zircon
Endapan zircon yang terdapat di Kecamatan Monterado hingga Kecamatan Capkala Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat diperkirakan terbentuk dari hasil pengendapan kembali pelapukan  batuan granit yang menjadi batuan dasar (bed rock) di daerah ini.

http://baloary.blogspot.co.id/
Endapan Alluvial di Kecamatan Monterado
Dari hasil pengamatan di lapangan, diperkirakan endapan zircon terkonsentrasi bersama-sama emas alluvial dan pasir kuarsa, yang berasal dari pelapukan batuan yang terdapat di sekitar G. Hang Muisan yang terletak di hulu mainsteam S. Raya. Luas sebaran alluvial di daerah ini seluas ± 3.000 ha.
http://baloary.blogspot.co.id/
Pendulangan Emas
Bahan galian zircon memiliki prospek baik untuk dikembangkan dan sampai saat ini belum dimanfaatkan. Pasir kuarsa masih relatif sedikit dimanfaatkan, saat ini digunakan oleh masyarakat setempat untuk bahan bangunan dan tidak sedikit yang digunakan sebagai tanah urug. 

Pemanfaatan pasir kuarsa dan zircon untuk tanah urug kurang tepat dilihat dari segi konservasi bahan galian mengingat terjadinya penurunan nilai ekonomi dari bahan galian tersebut.

Semoga artikel ini bermanfaat……terima kasih.

Thursday, May 19, 2016

Kaolin

Kaolin
Istilah kaolin diambil dari nama sebuah pegunungan di Cina, yaitu ”kauling” yang artinya pegunungan tinggi. ”Kauling” kemudian populer dikalangan para penambang Cina yang menambang tanah lempung untuk pembuatan keramik, patung, guci, dan berbagai perkakas lainnya seperti piring, teko, dan cangkir. Beberapa negara lainnya menyebut kaolin dengan istilah ”Cina Clay”.

Proses Terbentuknya (Genesa)
Sebelum menguraikan lebih lanjut, maaf jika penulis banyak menggunakan bahasa-bahasa teknis dengan maksud untuk memberikan pengertian yang sebenarnya.....paling tidak dapat menambah sedikit wawasan dalam bidang geologi.

Kembali ke topik awal, kaolin merupakan komoditas mineral non logam yang tersusun dari mineral lempung dengan kandungan besi yang rendah.

Pada umumnya kaolin terbentuk dari proses pelapukan dan proses hydrothermal alterasi pada batuan beku yang banyak mengandung feldspar dimana mineral potassium aluminium silikat dan feldspar dirubah menjadi kaolin. Dapat pula terbentuk sebagai pelapukan batuan metamorf khususnya gneiss.

Proses pelapukan terjadi pada permukaan atau sangat dekat dengan permukaan pada batuan beku. Endapan kaolin yang terjadi karena proses hydrothermal terdapat pada rekahan-rekahan, patahan atau daerah dengan permeabilitas tinggi.

Jenis dan Sifat Fisik Mineral
http://baloary.blogspot.co.id/
Sampel Kaolin yang terdapat di Desa Pawangi Kec. Capkala
Jenis mineral-mineral yang dikategorikan kelompok kaolin adalah kaolinit, nakrit, dikrit dan haloisit dengan kaolinit sebagai mineral utama.

Kaolin umumnya berwarna putih, kekerasan 2 – 2,5, berat jenis 2,60 – 2,63, indeks bias 1,56, titik lebur 1850OC, plastis, daya hantar panas dan listrik rendah, PH bervariasi, mampu menyerap air (kedap air), apabila massa kaolin diremas mudah hancur dan butirannya menempel ditangan.
  
Penambangan
Teknik penambangan kaolin dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
1.  Tambang terbuka (open pit)
2.  Tambang semprot (hydraulicking)
3.  Tambang dalam (Underground mining)

Dibandingkan tambang dalam, tambang terbuka dan tambang semprot lebih banyak diterapkan untuk penambangan kaolin. Penerapan teknik penambangan ini disesuaikan dengan kondisi endapan.
  
Pengolahan
Setiap komoditas tambang baik itu mineral logam, non logam bahkan batuan dengan tujuan ekspor, terlebih dahulu dilakukan pengolahan dan pemurnian di dalam negeri dan mendapatkan kuota ekspor dari pemerintah......artinya pelaku usaha tidak boleh lagi menjual ”tanah air” ke luar negeri.

Maksud kebijakan pemerintah atas larangan ekspor raw materials hasil pertambangan, antara lain untuk menjaga pasokan bahan baku dalam negeri (ketahanan industri), dan untuk meningkatkan nilai tambah dari produk hasil tambang tersebut.

Secara teknis, pengolahan dan pemurnian kaolin ditujukan untuk membuang mineral atau kontaminan seperti pasir kuarsa, oksida besi, oksida titanium, mika dll. Selain itu untuk mendapatkan butir-butir halus, tingkat keputihan atau kecerahan tinggi, kadar air tertentu, PH tertentu dan sifat-sifat lainnya. Pada dasarnya proses pengolahan yang dilakukan sangat tergantung pada jumlah, jenis mineral pengotor dan spesifikasi penggunaan (dapat memenuhi permintaan buyer).

Penggunaan
Kaolin sebagai bahan baku industri mempunyai kegunaan diantaranya :
1. Industri keramik dan porselin, kaolin digunakan sebagai bahan body melalui proses adonan maupun dalam bentuk glasir.
2.     Industri kertas, kaolin digunakan sebagai bahan pengisi, pemutih dan bahan pelapis.
3.     Industri karet, kaolin digunakan sebagai bahan vulkanisir.
4.     Bahan tahan api, kaolin digunakan sebagai bahan utama pembuatan bata tahan api.
5.  Bagian dari industri cat, kaolin digunakan : bahan extender produksi cat, sebagai bahansubstitusi yang mewarnai cat, dan untuk membuat cat berwarna cemerlang.
6.  Industri obat-obatan, kaolin digunakan dalam peracikan obat diare berfungsi penyerap racun.

Keterdapatan Kaolin
Keterdapatan kaolin dan telah diusahakan hingga saat ini selain di Bangka dan Belitung, juga terdapat di Desa Pawangi Kecamatan Capkala Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat.
 
Morfologi endapan kaolin di Kec. Capkala Kabupaten Bengkayang
Penyebaran dan kandungan endapan kaolin yang terdapat di Kabupaten Bengkayang cukup bervariatif yaitu : di Kecamatan Capkala (Mandor dan Pangkalan Batu) kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 19-23%; Kecamatan Monterado kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 16-26%;  dan Kecamatan Lumar kadar SiO2 51-60%, Fe2O3 1,3% dan Al2O3 14-25% (Laporan Pendataan Potensi Tambang Tahun 2010, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang).

Endapan kaolin potensial berupa endapan residual dari hasil pelapukan batuan beku asam/granit di Kabupaten Bengkayang terdapat di sekitar Dusun Bukitbatu, Desa Pawangi, Kecamatan Capkala. Potensi kaolin di daerah ini dengan sebaran sekitar 1.800 hektar mempunyai sumber daya tertunjuk yang tercatat sebesar 180.000.000 ton (Laporan Eksplorasi Umum Endapan Ballclay di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Oleh : Zulfikar, Sodik Kaelani, Djadja Turdjaja, Pusat Sumber Daya Geologi).

Kekayaan alam yang tidak dapat diperbaharui ini, dalam pengelolaan dan pemanfaatannya, diharapkan dapat memberikan asas manfaat bagi semua pihak.