Pages

Tuesday, March 8, 2016

Tipe Endapan Emas di Bengkayang

Mineral logam emas merupakan bahan tambang yang sangat fenomenal di daerah Bengkayang dan sekitarnya. Banyak orang tertarik untuk melakukan kegiatan usaha pertambangan emas, karna memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi. 

Baca :  Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Bengkayang

Keberadaan tambang emas ini sudah ada sejak abad ke- 18 dan ke-19, ditambang oleh  imigran Cina. Pusat pertambangan terbesar pada saat itu dikenal sebagai “Distrik Cina”.

Hasil penelitian kerjasama Indonesia – Jepang (JICA, 1982) telah menyimpulkan beberapa tipe mineralisasi emas, logam dasar, dan molibdenit di Daerah Bengkayang – Darit, Kalimantan Barat, yang membentuk bagian dari sebuah busur magmatic berumur Kapur yang memanjang dari Cina Selatan menerus ke bagian selatan Indocina hingga Kalimantan Tengah. 
 
http://baloary.blogspot.co.id/
Batuan yang mengandung emas
Beberapa tipe mineralisasi tersebut, dikelompokkan dalam 5 (lima) tipe, yaitu :
1.  Tipe Mineralisasi Kalkopirit-Molibdenit:
a)     Mineralisasi Kalkopirit-Molibdenit mengandung turmalin (ditemukan di daerah Panji dan Banyi);
b)     Kalkopirit-Molibdenit dalam urat kuarsa (daerah Sirip, Takap, dan daerah Kunyit).
2.  Tipe Mineralisasi Bijih Urat Kalkopirit-Sfalerit-Arsenopirit mengandung emas dan perak (ditemukan di daerah Gn. Selakean).
3.  Tipe Endapan Bijih Kalkopirit-Pirhotit mengandung emas (ditemukan di Gn. Serantak).
4.  Endapan Emas Alluvial Placer (di daerah Bengkayang, Lumar, Monterado, Capkala, Mandor, dan  Sanking).

5.  Tipe Endapan Bijih Mangan (di daerah Tansan, Lumar).


Potensi Sumber Daya Mineral



Pada awal postingan sebelumnya, saya memberikan gambaran mengenai "Mengenal Geologi  Kabupaten Bengkayang". Proses Tinjauan Geologi Regional inilah yang berperan penting dalam pembentukan dan keterdapatan komoditas mineral yang terdapat di Wilayah Kabupaten Bengkayang. 

Bercerita sedikit tentang keterdapatan mineral, dapat ditelusuri dari batuan penyusun  Wilayah Kabupaten Bengkayang (formasi batuan), bentang alam (morfologi), struktur geologi yang berkembang, proses mineralisasi, dan data-data peneliti terdahulu maupun informasi lainnya yang mendukung.

Yang menjadi pertanyaan bagi kita yaitu, apakah hanya dengan diketahui data-data geologi ataupun informasi-informasi lainnya kita bisa lansung menentukan keterdapatan mineral??? Ternyata tidak sesederhana itu deskripsinya. Bagaimana mungkin dengan data yang sangat terbatas, kita bisa langsung menerka keberadaan mineral, baik itu yang terdapat di atas permukaan maupun dibawah permukaan tanah/dibawah permukaan bumi. 

Ternyata sungguh rumit….memerlukan kajian yang detail supaya lebih akurat, dan mineral/bahan galiannya dapat kita tambang. Memang untuk mendapatkan data akurat tentang keterdapatan mineral maupun bahan galian lainnya perlu dilakukan penyelidikan lebih lanjut (eksplorasi). 

Tujuan dari eksplorasi ini antara lain untuk mengumpulkan data permukaan dan bawah permukaan sebanyak mungkin tentang indikasi keterdapatan mineral, proses terbentuknya, penyebaran, cadangan terukur (volume), komposisi dan jenis mineral, hingga umur batuan, penetuan metode penyelidikan, pengambilan sampel batuan dengan metode parit/sumu uji, pemboran, analisis laboratorium masing-masing sampel batuan. 

Hasil dari eksplorasi inilah akan kita ketahui, mineral maupun bahan galian potensial apa saja yang terdapat di wilayah penyelidikan. Ternyata cukup rumit kajian yang diperlukan pada saat eksplorasi sebelum dilakukan tahapan penambangan. 

Kembali ke Wilayah Kabupaten Bengkayang. Eksplorasi sumber daya mineral di Kabupaten Bengkayang yang kami lakukan, hanya sebatas penyelidikan umum di atas permukaan saja. Hasilnya adalah Data Potensi Sumber Daya Mineral, yang kami kelompokkan menjadi mineral logam, non logam dan batuan. Sedangkan indikasi batubara yang ditemukan di lapangan berupa lapisan-lapisan tipis mengisi kekar-kekar pada singkapan batuan sedimen formasi batupasir kayan.


Potensi sumber daya mineral yang menarik untuk dikembangkan di Kabupaten Bengkayang adalah Emas Primer dan Endapan Emas Sekunder (alluvial), Mangan, Galena, Tembaga, Bauksit, Perak, Timah Putih, Cinnabar, Antimoni, Molibdenum, Bijih Besi, Logam Tanah Jarang, Kaolin, Ballclay, Pasir Zircon, Pasir Kuarsa, Batugamping, Batuan Granit, Granodiorit, Andesit, dan Basalt. Berikut kami sajikan Peta Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Bengkayang. 


http://baloary.blogspot.co.id/
Peta Potensi Sumber Daya Mineral di Kabupaten Bengkayang


Friday, March 4, 2016

Tinjauan Geologi Regional


Gambaran Umum
Kabupaten Bengkayang merupakan salah satu kabupaten yang terletak di sebelah utara Kota Pontianak Provinsi Kalimantan Barat. Jarak tempuh dari Ibukota Provinsi dengan rute dari Kota Pontianak melewati Sei Pinyuh – Anjungan – Toho – Karangan – Simpangtiga – Kota Bengkayang sepanjang ± 167,3 Km dengan waktu tempuh sekitar ± 4 jam.

Merupakan pemekaran dari Kabupaten Sambas, yang dibentuk berdasarkan Undang-Undang No. 10 Tahun 1999. Peresmian Kabupaten Bengkayang dan pelantikan Bupatinya dilaksanaka di Jakarta pada tanggal 27 April 1999.

Secara geografis, Kabupaten Bengkayang terletak diantara titik koordinat 0º33'00" Lintang Utara sampai 1º30'00" Lintang Utara dan 108º39'00" Bujur Timur sampai dengan 110º10'00" Bujur Timur.

Batas-batas wilayah administrasi Kabupaten Bengkayang adalah :
1.     Sebelah Utara          : Kabupaten Sambas dan Sarawak (Malaysia Timur)
2.     Sebelah Selatan      : Kabupaten Pontianak
3.     Sebelah Timur          : Kabupaten Landak dan Kabupaten Sanggau
4.     Sebelah Barat           : Kota Singkawang dan Laut Natuna

Luas Wilayah Kabupaten Bengkayang adalah sebesar 5.396,30 Km2 atau sekitar 3,68% dari total luas Wilayah Provinsi Kalimantan Barat sebesar 146.807 Km2. Terdiri dari 17 (tujuh belas) kecamatan yaitu : Kecamatan Sei Raya, Capkala, Sei Ray Kepulauan, Samalantan, Monterado, Lembah Bawang, Bengkayang, Teriak, Sei Betung, Ledo, Suti Semarang, Lumar, Sanggau Ledo, Tujuh Belas, Seluas, Jagoi Babang, dan Siding.

Geologi Regional
Jika kita menelusuri wilayah Kabupaten Bengkayang yang membentang dari arah barat daya hingga timur laut, Kecamatan Capkala, Sei Raya, Sei Raya Kepulauan, dan Monterado dapat dikategorikan kedalam bentang alam pantai-dataran alluvial. Sedangkan bentang alam perbukitan bergelombang-pegunungan menutupi sebahagian wilayah di Kecamatan Samalantan, Lembah Bawang, Sei Betung, Bengkayang, Teriak, Lumar, Ledo, Sanggau Ledo, Tujuh Belas, Suti Semarang, Seluas, Jagoi Babang dan Siding.

Mengacu pada Peta Geologi Lembar Singkawang, yang disusun oleh N. Suwarna, F. De Keyser, R.P. Langford dan D.S. Trail dan dikeluarkan oleh (P3G) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi, maka batuan penyusun di Wilayah Kabupaten Bengkayang dan sekitarnya berturut-turut dari yang tertua-muda (stratigrafi) adalah :
 
http://baloary.blogspot.co.id/
Peta Geologi Kabupaten Bengkayang
-  Formasi Banan (Rub)
Berumur Trias Akhir, terdiri dari batupasir dan sedikit konglomerat dibagian atas; batupasir dan serpih dibagian bawah. Pengaruh malihan sentuh, termasuk batu tanduk berkembang disekitar terobosan tersier, terutama pada batupasir dan tufa dibagian bawah.
Formasi Sungai Betung (Jls) 
Berumur Jura akhir, terdiri dari perselingan batulumpur, batulanau, batupasir halus – sedang, kelabu muda – hitam, perbandingan batulumpur meningkat ke arah atas; batupasir tufan halus dibagian atas, berlapis baik.   

Batuan Gunungapi Raya (Klr)
 Berumur Kapur Awal, terdiri dari batuan beku luar andesit, dasit dan basal (piroklastik, sedikit lava)  serta batuan terobosan; sedikit menyusupi konglomerat, batupasir dan batulumpur; setempat termalihkan oleh batuan terobosan kapur dan tersier, dan termineralisasi dengan pirit, kalkopirit molibdenit dan sfalerit.

-  Granodiorit Mensibau (Klm)
Berumur Kapur Awal. Terdiri dari granodiorit hornblende-biotit, adamelit, tonalit, granodiorit biotit-hornblende, diorit, diorit kuarsa, granit; magnetik sedang sampai kuat; umumnya terubah; setempat tergeruskan kuat, termilonitkan, dan terbreksikan, xenolit batuan gunung api dan sedimen.

-  Gabro Setinjam (Kuse)
Berumur Kapur Akhir. Terdiri dari gabro; halus sampai pegmatitan, umumnya sedang; plagioklas (<50%), horblende, piroksen, olivin dan biotit, setempat berfoliasi dan berlapis.

-  Batuan Gunungapi Serentak (Tes)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari Tufa lapili, dasitan, kristal dan sela; setempat breksi tufan dan riodasit, kelabu muda sampai kecoklatan; sebagian terubah; urat halus besian, pirit, pirhotit, pirolusit.

-  Dasit Bawang (Teb)
Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari dasit, sedikit tonalit, magnetik sedang.

-  Formasi Hamisan (Toh)
Berumur Oligosen. Terdiri dari arenit kuarsa dan sela, konglomerat aneka bahan; setempat dengan sisipan batulempung kelabu; perlapisan silang siur dan perlapisan sejajar.

-  Batuan Terobosan Sintang (Toms)
Berumur Oligosen Awal – Miosen Awal. Terdiri dari diorit, diorit kuarsa, granodiorit, tonalit, gabro kuarsa; mesokratik sampai lekokratik, porfiritik sampai holokristalin; setempat ubahan serisit,  khlorit, epidot, dan karbonat; serisit berkaitan dengan urat kuarsa-kalkopirit-molibdenit dan pirit menyebar; mineralisasi emas; magnetik sedang.

-  Batuan Gunungapi Niut (Tpn)
Berumur Pliosen. Terdiri dari basal porfiri, sedikit andesit basalan

-  Endapan Aluvial Terbiku (Qat)
Berumur kuarter. Tersusun dari kerikil, pasir, lumpur; struktur lapisan silang siur dan bidang; lekuk gerusan, gali dan isi, lapisan mineral berat.

-  Endapan Litoral (Qc)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil, setempat gampingan; bahan tumbuhan.

-  Endapan Aluvial dan Rawa (Qa)
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil dan bahan tumbuhan. 

Struktur Geologi
Struktur Geologi yang berkembang di Wilayah Kabupaten Bengkayang didominasi oleh sesar dan kelurusan dalam batuan gunung api dan plutonik berarah utara-barat daya. Terdapat juga sekumpulan retakan yang saling berhubungan berarah utara-timur laut. Sebahagian wilayah Kabupaten Bengkayang berada di Batuan Gunung Api Raya sisa dari bagian gunung api yang terkikis luas, sebagai penutup Batholit Schwaner dan Singkawang. Batholit ini diduga terjadi diatas lajur penunjaman yang miring ke selatan, berumur Kapur bawah. Granodiorit Mensibau menerobos batuan samping yang berumur Trias Akhir sampai Jura Awal membentuk bagian dari Kawasan Kalimantan Barat Daya.

Sumber :
  1. Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, "Penelitian dan Pendataan Potensi Tambang", Tahun 2010;
  2. Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung,"Peta Geologi Lembar Singkawang, Kalimantan,  Skala 1 : 250.000", Suwarna. N dan Langford. RP, Tahun 1993.