Istilah Keramik
Jika kita menyebut kata keramik sudah bisa dipastikan semua orang
mengetahuinya. Tanpa kita sadari keramik telah banyak dimanfaatkan hampir
setiap orang dalam menunjang kehidupannya sehari-hari.
Kata keramik dalam buku “Dictionary
of Art” yang ditulis oleh
Bernard S. Myers menyatakan bahwa kata keramik berasal dari bahasa Yunani Kuno
yaitu “keramos” yang berarti tanah liat (Myers,1969:429). Sedangkan “Dictionary of Art” yang ditulis Mills J.F.M menyebutkan
bahwa istilah kata keramik berasal dari bahasa Gerika yaitu “keramikos” yang
berarti benda-benda yang berasal dari tanah liat dan merupakan istilah umum
study seni dari pottery dalam arti kata yang luas, termasuk segala macam bentuk
benda yang terbuat dari tanah liat yang telah melalui proses pembakaran
(Mills,1965:39).
Dalam
bukunya yang berjudul "Exploring The World of Pottry" Ruth Lee menjelaskan istilah
"keramos" yang berasal dari kata "keramikos" yakni suatu
daerah di Athena di sekitar pintu gerbang Dypilon tempat tinggal sebagian besar
pengrajin tanah liat dan kemudian menjualnya (Ruth Lee,1971:25).
Ditelusuri lebih jauh oleh para peneliti, ditemukan bahwa
sebenarnya "keramos" itu merupakan nama salah satu dewa di Yunani. Encyclopedia of The Arts menjelaskan bahwa dalam
mitologi Yunani "keramos" merupakan putra dari dewi Ariaduc (Ariadne)
dengan dewa dewa Baccus, yang merupakan dewa pelindung para pembuat keramik
(Runes,1946:151).
Tetapi saat ini tidak semua keramik berasal dari tanah liat.
Definisi pengertian keramik terbaru mencakup semua bahan bukan logam dan
anorganik yang berbentuk padat (Yusuf,1998:2).
Sifat Fisik Keramik
Sifat
yang umum dan mudah dilihat secara fisik pada kebanyakan jenis keramik adalah
britle atau rapuh, hal ini dapat kita lihat pada keramik jenis tradisional
seperti barang pecah belah, gelas, kendi, gerabah dan sebagainya, coba jatuhkan
piring yang terbuat dari keramik bandingkan dengan piring dari logam, pasti
keramik mudah pecah, walaupun sifat ini tidak berlaku pada jenis keramik
tertentu, terutama jenis keramik hasil sintering, dan campuran sintering antara
keramik dengan logam.
Sifat
lainya adalah tahan suhu tinggi, sebagai contoh keramik tradisional yang
terdiri dari tanah liat, flint, dan feldspar tahan sampai dengan suhu 1200 0C, keramik hasil
rekayasa seperti keramik oksida
mampu tahan sampai dengan suhu 2000 0C.
Kekuatan tekan tinggi merupakan sifat yang membuat penelitian tentang keramik
terus berkembang.
Bahan
Baku Pembuatan Keramik
Di wilayah Kabupaten
Bengkayang, terdapat kekayaan alam anugerah dari Yang Maha Kuasa, sumber
ketersediaan bahan baku pembuatan keramik yang cukup melimpah.
Baca : Prospek Bahan Industri Ballclay, Kaolin, dan Endapan Zircon
Bahan baku pembuatan
keramik yang umum dipakai adalah felspar, ballclay, kuarsa, zircon dan kaolin. Proses
pembuatan keramik sangat tergantung dari jenis, sifat, kualitas, dan
ketersediaan bahan baku yang dimiliki. Tidak semua daerah memiliki potensi
ketersedian bahan baku yang memenuhi standar khusus dalam pembuatan sebuah
keramik berkualitas tinggi.
Keramik terbagi menjadi
beberapa jenis yaitu :
1. Gerabah
(Earthenware)
Terbuat dari bahan tanah liat
yang bersifat plastis, mudah dibentuk dengan media air, dan dibakar pada suhu
tertentu > 750 0C.
Teksturnya sangat rapuh, kasar, masih berpori, pembuatannya dilapisi glasir,
semen atau bahan pelapis lainnya. Gerabah termasuk keramik berkualitas rendah
diantaranya yaitu bata, genteng, pot, anglo, kendi, dan gentong.
2. Keramik
Batu (Stoneware)
Dibuat dari bahan
lempung plastis yang dicampur dengan bahan tahan api sehingga dapat dibakar
pada suhu tinggi (1200°-1300°C). Keramik jenis ini mempunyai struktur dan
tekstur halus dan kokoh, kuat dan berat seperti batu. Keramik jenis termasuk
kualitas golongan menengah.
3. Porselin
(Percelain)
Merupakan jenis keramik
bakaran suhu tinggi yang dibuat dari bahan lempung murni yang tahan api,
seperti kaolin, alumina dan silika. Berwarna putih bahkan bisa tembus cahaya,
disebut keramik putih. Porselin dipijar sampai suhu 1350°C atau 1400°C, bahkan
ada yang lebih tinggi lagi hingga mencapai 1500°C. Secara teknis keramik jenis
ini mempunyai kualitas tinggi dan bagus, disamping mempunyai daya tarik
tersendiri karena keindahan dan kelembutan khas porselin. Juga bahannya sangat
peka dan cemerlang terhadap warna-warna glasir.
4. Keramik
Baru (New Ceramic)
Diproses untuk keperluan
teknologi tinggi seperti peralatan mobil, listrik, konstruksi, komputer,
cerobong pesawat, kristal optik, keramik metal, keramik multi lapis, keramik
multi fungsi, komposit keramik, silikon, bioceramic, dan keramik magnit. Sifat
khas dari material keramik jenis ini disesuaikan dengan keperluan yang bersifat
teknis seperti tahan benturan, tahan gesek, tahan panas, tahan karat, tahan suhu
kejut seperti isolator, bahan pelapis dan komponen lainnya.
Produsen Keramik
Indonesia pada Tahun 2016 ini merupakan Negara produsen keramik
terbesar ke- 6 di dunia setelah Negara China, India, Brasil, Spanyol, dan Iran.
Hasil
produksi keramik Indonesia sekitar 87% dipasarkan di dalam negeri, 13% diekspor
ke luar negeri di kawasan Asia Tenggara dan Middle East (Asosiasi
Aneka Industri Keramik Indonesia, 17 Maret 2016)