Pages

Sunday, June 5, 2016

Batuan Beku Intermediet : DIORIT

Jika kita mengamati batuan di suatu tempat, atau lebih gampangnya di sekitar daerah aliran sungai biasanya banyak ditemukan float-float batuan. Terdapat beberapa batuan yang secara fisik memiliki perbedaan warna, bentuk, kekerasan, atau berat dari massa batuan tersebut. Kondisi ini disebabkan oleh perbedaan pada saat proses pembentukan batuan, komposisi mineral penyusun batuan, bentuk dan ukuran mineral, tempat terbentuknya batuan, maupun perubahan temperatur pada saat pembekuan magma.

Keberadaan batuan yang sangat komplek di alam, memiliki sifat fisik dan kimia tertentu, dan memberikan nilai manfaat bagi kita, memberikan inspirasi bagi saya untuk mengenalkan berbagai jenis batuan yang mungkin kita temukan di sekitar kita.


Pada kesempatan sebelumnya saya telah mengenalkan mengapa batuan granit “lebih populer” dikalangan masyarakat bila dibandingkan dengan jenis batuan beku lainnya, dan kali ini saya akan mendeskripsikan batuan DIORIT jenis batuan beku intermediet.

http://baloary.blogspot.co.id/
Jenis batuan beku intermediet pada umumnya mengandung 52-66% silika (SiO2) berasal dari magma yang mempunyai sifat antara magma asam dan magma basa, memiliki kandungan unsur Ca dan Na relatif sama.

Diorit merupakan salah satu jenis batuan beku intermediet dengan komposisi mineral utama yaitu sodium plagioklas, hornblende, dan biotit dalam jumlah yang relatif sedikit. Berwarna bau-abu gelap, struktur masif, tekstur hipokristalin, dan bentuk kristal euhedral. Bila terdapat mineral augit menunjukkan bahwa batuan tersebut sedikit bersifat basa, sedangkan mineral orthoklas menunjukkan batuan bersifat asam.

Terkadang batuan diorit mengandung sedikit kuarsa, menampakkan tekstur coarse-grained dengan campuran kontras antara butiran mineral yang berwarna hitam dan putih hampir serupa jika kita mencampurkan segenggam butiran garam dan lada hitam. Istilah inilah yang dikenal dengan “salt and pepper” pada saat kita melakukan deskripsi batuan diorit.

Batuan yang memiliki komposisi mineral dan terbentuk di wilayah pembentukan yang sama dengan batuan diorit adalah batuan andesit. Perbedaan mendasar pada kedua batuan ini dapat dilihat dari ukuran butir dan tingkat pendinginan magma asalnya. Magma asal pada batuan diorit mengalami pengkristalan lebih lambat di bawah permukaan bumi, sedangkan magma asal batuan andesit akan mengkristal lebih cepat di atas permukaan sehingga membentuk Kristal dengan ukuran butir yang lebih halus (kecil). Pada prinsipnya pendinginan yang lambat akan membentuk ukuran butir yang lebih besar.

http://baloary.blogspot.co.id/

Teknik penambangan batuan granit untuk mendapatkan bidang belah yang lebih besar lebih disarankan dengan menggunakan bahan peledak, kemudian dipotong sesuai permintaan pasar dengan mesin pemotong yang telah didesain khusus. Jika akan dimanfaatkan untuk keperluan konstruksi bangunan, batuan dipecah ukuran tertentu dengan menggunakan breaker dan stone crusher.

Kegunaan batuan diorit lebih banyak dimafaatkan untuk konstruksi bangunan, pengerasan jalan/split, ornament dinding, pondasi pembuatan waduk dll.

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat