Pages

Thursday, June 9, 2016

Emas Aluvial

Postingan ini merupakan kelanjutan dari artikel sebelumnya tentang Potensi Sumber Daya Mineral dan Prospek Bahan Galian Industri Ballclay yang terdapat di wilayah Kabupaten Bengkayang, bersumber dari hasil pengamatan di lapangan dan rangkuman beberapa hasil penyelidikan prospek bahan galian oleh Pusat Sumber Daya Geologi.

Materi yang akan dibahas pada kesempatan kali ini tentang keterdapatan emas aluvial serta kegiatan penambangannya.

Sebaran endapan emas aluvial dijumpai di sepanjang aliran  main steam S. Raya, mulai dari Desa Siaga, Desa Monterado, dan Desa Goaboma Kecamatan Monterado, melewati sebagian wilayah Desa Capkala Kecamatan Capkala dan bagian utara wilayah Kecamatan Sei Raya Kepulauan.

Hasil pengamatan di lapangan, diperkirakan emas aluvial yang terdapat di daerah Kecamatan Monterado dan sekitarnya berasal dari hasil erosi cebakan bijih emas yang terdapat di G. Hang Muisan yang terletak di bagian hulu S. Raya, dan beberapa penelitian terdahulu menyebutkan di G. Hang Muisan tersebut terdapat indikasi mineralisasi logam emas berupa urat.

Potensi bahan galian terutama emas plaser di wilayah ini telah ditambang sejak abad 18 dan 19 oleh imigran dari Cina, dahulu dikenal dengan Distrik Cina.

Pada kisaran tahun 1990-1996, PT. Monterado Mas Mining, melakukan kegiatan eksploitasi di wilayah ini. Pada akhir tahun 1996, terjadi gejolak dengan masyarakat setempat yang menyebabkan terhentinya kegiatan eksploitasi. Selanjutnya, sejak tahun 1997 sampai sekarang di wilayah endapan aluvial ini dilakukan penambangan tanpa izin (PETI) komoditas emas oleh masyarakat.
 
http://baloary.blogspot.co.id/
Pertambangan Tanpa Izin (PETI) di Kecamatan Monterado

Hasil penyelidikan lapangan Pusat Sumber Daya Geologi (Rudy Gunradi dan Edie Kurnia E) pada areal bekas tambang PT. Monterado Mas Mining dan wilayah PETI di Kecamatan Monterado, sebanyak 90% endapan yang ada berupa tailing umumnya terletak di main steam S. Raya. Hanya sekitar 10% endapan aluvial yang masih insitu, umumnya terletak di hulu-hulu sungai.

Endapan aluvial ini berupa endapan koluvial dan aluvial berupa kerakal, kerikil, pasir dan lempung. Endapan koluvial umumnya terdapat di hulu-hulu sungai, menempati bagian tinggian tersebar dengan ketebalan yang relatif tipis 1- 2 m sedangkan endapan aluvial sungai purba terendapkan sepanjang aliran sungai dan umumnya mempunyai ketebalan yang relatif lebih tebal 2-5 m. Endapan aluvial purba ini ditutupi oleh endapan aluvial sungai muda yang didominasi oleh pasir dan lempung. Luas sebaran aluvial di daerah ini sebesar 3.084 ha.

Dari data tersebut di atas apabila diambil rata-rata ketebalan aluvial di main steam S. Raya tersebut 3 m, jumlah endapan aluvial/tailing sisa pengolahan di main steam S. Raya adalah : 90% x 3.084 Ha x 3 m = 83.268.000 m3. Hasil analisis mineralogi butir konsentrat dari endapan tailing 0-457 mg/m3, dengan kadar rata-rata 51 mg/m3. Perhitungan jumlah sumberdaya tereka endapan tailing di main steam S. Raya sebesar 83.268.000 m3 x 51 mg/m3 = 4.246.668.000 mg atau sebesar 42,4 ton.

Ketebalan endapan aluvial di hulu-hulu S. Raya bervariasi antara 1-2 m. Apabila di ambil rata-rata tebal 1,5 m maka jumlah endapan aluvial di hulu-hulu S. Raya yang belum ditambang sebesar : 10% x 3.084 Ha x 1,5 m = 4.626.000 m3. Hasil analisis mineralogi butir konsentrat endapan aluvial menghasilkan kadar emas dalam berkisar antara 0–424 mg/m3, dengan rata-rata 136 mg/m3. Dari data tersebut diperkirakan jumlah sumberdaya tereka emas aluvial yang masih tersisa di hulu-hulu S. Raya sebesar : 4.626.000 m3 x 136 mg/m3 = 629.136.000 mg atau 6,29 ton.

Potensi mineral ikutan lainnya yang terdapat bersamaan dengan emas aluvial, memiliki prospek untuk dikembangkan dan sampai saat ini belum dimanfaatkan adalah Endapan Zircon.

Sumber Referensi :
1. Evaluasi Potensi Bahan Galian Pada Bekas Tambang dan Wilayah PETI di Daerah Monterado, Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat oleh Rudy Gunradi dan Edie Kurnia E, Pusat Sumber Daya Geologi.
2. Eksplorasi Umum Endapan Ballclay di Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat Oleh Zulfikar, Sodik Kaelani, dan Djadja Turdjaja, Pusat Sumber Daya Geologi.
3. Penelitian dan Pendataan Potensi Tambang, Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang, Provinsi Kalimantan Barat. 

0 komentar:

Post a Comment

Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat