Pendahuluan
Kecamatan Monterado terdiri dari 11 (sebelas) desa, memiliki luas wilayah sebesar 291,00 Km2 terletak pada titik koordinat 0037’10’’LU-0055’00’’LU
dan 109004’35’’BT-109013’47’’BT dengan
Ibukota Kecamatan di Monterado, berjarak 53,18 km dari Ibukota Kabupaten Bengkayang.
Pencapaian lokasi Ibukota
Kecamatan di Monterado dapat ditempuh dengan jalur darat menggunakan
kendaraan roda dua maupun roda empat dengan waktu tempuh ± 1 jam 45 menit dari
Ibukota Kabupaten, melewati jalan utama Bengkayang - Samalantan - Monterado.
Tinjauan Geologi
Berdasarkan Peta Geologi Lembar Singkawang,
yang disusun oleh N. Suwarna, F. De Keyser, R.P. Langford dan D.S. Trail yang
dikeluarkan oleh (P3G) Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Direktorat
Jenderal Geologi dan Sumberdaya Mineral Departemen Pertambangan dan Energi,
maka batuan penyusun di Kecamatan Monterado dan sekitarnya adalah sebagai
berikut:
-
Formasi
Banan (Rub); Berumur Trias Akhir, terdiri dari batupasir dan sedikit
konglomerat dibagian atas; batupasir dan serpih dibagian bawah. Pengaruh
malihan sentuh, termasuk batu tanduk berkembang disekitar terobosan tersier,
terutama pada batupasir dan tufa dibagian bawah.
- Formasi
Sungai Betung (Jls); Berumur Jura akhir, terdiri dari perselingan batulumpur,
batulanau, batupasir halus – sedang, kelabu muda – hitam, perbandingan
batulumpur meningkat ke arah atas; batupasir tufan halus dibagian atas,
berlapis baik.
-
Batuan
Gunungapi Raya (Klr); Berumur Kapur Awal, terdiri dari batuan beku luar
andesit, dasit dan basal (piroklastik, sedikit lava) serta batuan terobosan;
sedikit menyusupi konglomerat, batupasir dan batulumpur; setempat termalihkan
oleh batuan terobosan kapur dan tersier, dan termineralisasi dengan pirit,
kalkopirit, molibdenit dan sfalerit.
- Batuan
Gunungapi Serentak (Tes); Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari Tufa lapili,
dasitan, kristal dan sela; setempat breksi tufan dan riodasit, kelabu muda
sampai kecoklatan; sebagian terubah; urat halus besian, pirit, pirhotit,
pirolusit.
-
Dasit
Bawang (Teb); Berumur Eosen Tengah. Terdiri dari dasit, sedikit tonalit,
magnetik sedang.
- Formasi
Hamisan (Toh); Berumur Oligosen. Terdiri dari arenit kuarsa dan sela,
konglomerat aneka bahan; setempat dengan sisipan batulempung kelabu; perlapisan
silang siur dan perlapisan sejajar.
- Batuan
Terobosan Sintang (Toms); Berumur Oligosen Awal – Miosen Awal. Terdiri dari
diorit, diorit kuarsa, granodiorit, tonalit, gabro kuarsa; mesokratik sampai
lekokratik, porfiritik sampai holokristalin; setempat ubahan serisit, khlorit, epidot, dan karbonat; serisit
berkaitan dengan urat kuarsa-kalkopirit-molibdenit dan pirit menyebar; mineralisasi
emas; magnetik sedang.
- Batuan
Gunungapi Niut (Tpn); Berumur Pliosen. Terdiri dari basal porfiri, sedikit
andesit basalan.
- Endapan
Aluvial Terbiku (Qat); Berumur kuarter. Tersusun dari kerikil, pasir, lumpur;
struktur lapisan silang siur dan bidang; lekuk gerusan, gali dan isi, lapisan
mineral berat.
- Endapan Litoral (Qc);
Berumur Kuarter. Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil, setempat gampingan;
bahan tumbuhan.
- Endapan
Aluvial dan Rawa (Qa); Berumur Kuarter; Tersusun dari lumpur, pasir, kerikil
dan bahan tumbuhan.
Kegiatan Penyelidikan
Tahapan kegiatan
penyelidikan berupa pengkajian studi literatur dari peneliti terdahulu, untuk
mengetahui kondisi geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, pola aliran air
permukaan dan lithologi. Sedangkan tahapan pekerjaan lapangan yang dilakukan
meliputi : pemetaan geologi permukaan, pengamatan singkapan batuan, pengambilan
conto batuan, pengambilan titik koordinat, pendataan dan pengamatan
lubang-lubang tambang existing.
Hasil Penyelidikan
Potensi endapan bahan galian berdasarkan
pengumpulan data primer hasil pengamatan langsung di lapangan yaitu : pasir
kuarsa, emas, galena, bauksit, zircon, ilmenit, dan granit.
Pasir Kuarsa
Pasir Kuarsa dijumpai dilapangan
tersebar secara tidak merata pada empat desa di Kecamatan Monterado. Dari hasil
pengamatan megaskopis diamati warna dari pasir kuarsa tersebut adalah abu-abu
muda sampai abu-abu tua, berbutir halus – sedang, umumnya bersifat endapan
lepas-lepas akan tetapi dijumpai juga batupasir kuarsa yang bersifat keras (masif),
sedangkan pasir kuarsa yang diendapkan sepanjang sungai bervariasi dari warna
coklat tua hingga putih. Ketebalan pasir kuarsa yang diamati rata-rata 1-2
meter dengan sisipan lempung dan kaolin didalamnya. Adapun penyebaran dari
keterdapatan bahan galian dasar untuk industri kaca ini berarah selatan-utara.
Emas
Keterdapatan emas pada Kecamatan Monterado
di dominasi dengan keberadaan pasir hasil lapukan batuan beku granit yang
mengandung urat-urat emas kemudian teroksidasi secara kimia serta tererosi yang
menyebabkan terjadinya pembentukan emas aluvial.
Hasil pengamatan dilapangan
keterdapatan emas dijumpai pada daerah yang telah dikerjakan oleh masyarakat
setempat dengan sistem tambang “manual”, diketahui ketebalan pasir mengandung
emas dijumpai sekitar 1- 14 meter, daerah penambangan emas aluvial ada beberapa
tempat antara lain yaitu Desa Monterado, Desa Goa Boma. Potensi emas tersebut
telah dilakukan eksplorasi oleh beberapa Pemegang IUP dan dibeberapa tempat
telah dilakukan penambangan oleh masyarakat.
Galena
Mineral galena
yang banyak digunakan pada industri pengolahan besi dan baja ini, dijumpai di Desa
Goa Boma, yang terbentuk pada urat-urat kuarsa pada batuan beku vulkanik. Dan
pada batuan yang mengandung galena tersebut juga ditemukan mineral pirit,
kalkopirit, dan emas.
Zircon
Zircon dijumpai tersebar mulai dari
Desa Rantau, Desa Goa Boma, Desa Monterado, Desa Siaga dan Desa Serindu. Pada
pengamatan megaskopis zircon dijumpai dalam keadaan tercampur dengan pasir
kuarsa , emas dan mineral berat lainnya.
Rata-rata daerah yang mencirikan
keterdapatan bahan galian zircon tersebut merupakan daerah bekas tambang emas
yang dikerjakan masyarakat ataupun perusahaan terdahulu. Bahan galian zircon
dilapangan dijumpai dengan mineral asosiasinya seperti ilmenit, monazit, rutil,
dan xenotim.
Hasil analisa kimia sampel zircon
yang berasal dari Kecamatan Monterado menunjukkan hasil sebagai berikut :
1. Magnetit (Fe3O4) : Trace
2. Ilmenit (FeTiO3) : 12,06 %
3. Hematit (Fe2O3) : 4,39 %
4. Piroksen ((Fe,Ca,Mg,Na)SiO) :
Trace
5. Zircon (ZrSiO4) : 63,92%
6. Kuarsa (SiO2) : 19,63%
Peta Keterdapatan Sumber Daya Mineral di Kecamatan Monterado |
Ilmenit
Ilmenit/pasir besi dijumpai di Desa
Monterado dengan penyebaran yang tidak merata dan bercampur dengan mineral
zircon. Keberadaan ilmenit di lokasi ini berupa sisipan pada batu pasir hasil
pengikisan dari batuan beku yang ada disekitar lokasi. Ketebalan endapan pasir
yang mengandung ilmenit ini 1-5 meter dan rata-rata agak sulit untuk dipisahkan
dengan mineral zircon.
Bauksit
Bauksit yang berada dilokasi
pengamatan Desa Monterado dan Rantau merupakan hasil lapukan dari batuan granit
dijumpai pada areal perbukitan, ketebalan bauksit dilokasi penyelidikan antara
1-3 meter dengan arah penyebaran utara-selatan.
Besi
Singkapan besi yang dijumpai
masih termasuk kedalam wilayah Desa Goa Boma. Singkapan besi tersebut ditemukan
berupa kumpulan bijih besi berukuran kerakal – bongkah (4 – 40 cm) yang
didominasi oleh bijih magnetit – limonit, bijih magnetit – hematit dan juga
bijih hematit – limonit.
Granit
Keterdapatan granit yang
merupakan bahan galian kontruksi ini dijumpai di Desa Sendoreng dan Gerantung
dan telah dilakukan penambangan secara manual. Penyebaran dari batuan granit
ini setempat-setempat dikarenakan pembentukan asalnya merupakan suatu intrusi
batuan/terobosan.
Kesimpulan dan Saran
Dari hasil inventarisasi sumberdaya mineral dan pengamatan di lapangan
dapat disimpulkan sebagai berikut :
1. Bahan galian galena terbentuk pada urat-urat
kuarsa pada batuan beku vulkanik, berasosiasi dengan emas, pirit dan
kalkopirit.
2. Bahan galian zircon yang terakumulasi bersama endapan emas aluvial, cukup
menarik untuk dilakukan penyelidikan lebih detail.
3. Endapan emas aluvial dibeberapa tempat telah dilakukan penambangan oleh
masyarakat secara ilegal dengan metode tambang semprot.
Sumber
Referensi
1. JICA (Japan International Cooperation Agency), 1982. Report On Geological
Survey of West Kalimantan, consolidated report, Ministry of Mines and Energy,
Republic of Indonesia and Metal Mining Agency of Japan.
2. Suwarna, N., dkk., 1993, Peta Geologi
Lembar Singkawang, Kalimantan, skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
3.
Rusmana, E. dkk., 1993, Peta Geologi
Lembar Sambas/Siluas, Kalimantan, Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
4. Supriatna, E., dkk., 1993, Peta
Geologi Lembar Sanggau, Kalimantan, Skala 1 : 250.000, Pusat Penelitian dan
Pengembangan Geologi, Bandung.
5. Nursahan, Iwan, dkk., 2004; Laporan
Inventarisasi dan Evaluasi Mineral Logam di Daerah Kabupaten Bengkayang dan
Kabupaten Landak, Provinsi Kalimantan Barat, Direktorat Inventarisasi Sumber
Daya Mineral, Bandung.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat