Secara fisiografis Kecamatan
Lumar memiliki luas wilayah sebesar 275,21 Km2 atau sekitar 5,10% dari
total luas Wilayah Kabupaten Bengkayang sebesar 5.936 Km2, terletak
pada titik koordinat 0052’10’’LU-1002’56’’LU dan 109018’71’’BT-109032’10’’BT.
Penyelidikan keterdapatan komoditas
mineral logam ini merupakan upaya kami untuk memetakan jenis komoditas tambang
yang terdapat di Gunung Serantak dan sekitarnya di Kecamatan Lumar.
.
Penyelidikan yang kami
lakukan terbagi dalam beberapa tahapan yaitu :
1. Studi
literatur dari peneliti terdahulu;
2. Pengumpulan
data lapangan;
3. Analisa
data dan pembuatan peta;
4. Penyusunan
laporan.
Pada postingan ini kami sajikan secara umum saja, hanya untuk mendapatkan gambaran, mengetahui
letak dan sebaran keterdapatan komoditas mineral logam yang ditemukan.
Selanjutnya……..
Tahapan pengkajian studi
literatur dari peneliti terdahulu, diperlukan untuk mengetahui kondisi
geomorfologi, stratigrafi, struktur geologi, pola aliran air permukaan dan
lithologi.
Tahapan pekerjaan
lapangan yang dilakukan meliputi : pemetaan geologi permukaan, pengamatan
singkapan batuan, pengambilan conto batuan, pengambilan titik koordinat,
pendataan dan pengamatan lubang-lubang tambang existing.
Hasil Pemetaan
geologi permukaan diketahui bahwa stratigrafi formasi batuan penyusun daerah
ini adalah :
a) Formasi Banan (Rub); berupa batuan sedimen
yang diendapkan pada cekungan berumur Trias-Akhir.Litologinya berupa batupasir
kasar hingga menengah, kelabu coklat hingga terang, volkanoklastika,
berkonglomerat alas; Batupasir hitam dan halus serta serpih, setempat sabakan,
berlapis susun, berkarbon dan sedikit tufaan; Batupasir tufaan berbutir sedang,
diselingi oleh tufa asam dan batupasir hitam, batulanau, batulumpur, turmalin
termal membentuk batutanduk.
b) Formasi Sungai Betung
(Jls);
berupa batuan sedimen yang diendapkan pada cekungan berumur Jura-Awal.
Litologinya berupa batupasir berselingan dengan batulanau dan batulumpur;
Memperlihatkan perlapisan dengan struktur sedimen, convolute, laminar, dan
cross bedding. Banyak terdapat nodul pyrite. Dibagian atas formasi ini
diendapkan batupasir berbutir halus dan tufaan.
c)
Formasi Gabbro
Setinjam (Kuse);
berupa batuan beku intrusif terbentuk pada Creata-Atas berkomposisi gabbro
hornblende-pyroxene, setempat dengan biotit dan olivine.
d) Volkanik Serantak
(Tes); merupakan
batuan volkanik yang dihasilkan oleh volkanisme yang berlangsung pada
Eosen-Tengah tidak selaras dengan Formasi Banan, dengan litologi berupa lapili
dasitik, tufa litik dan kristalin breksi tufaan setempat yang memperlihatkan
band-aliran, rhyodasit, terubah sebagian, berwarna abu-abu terang sampai
kecoklatan, banyak ditemukan veinlet mengandung pyrite, pyrrhotite, pyrolusite,
dan ferrugineous.
e)
Dasit Bawang (Teb); merupakan batuan
volkanik yang dihasilkan oleh volkanisme yang berlangsung pada Eosen-Tengah
selaras dengan Volkanik Serantak, dengan litologi berupa lava dasit porfiritik
dengan fenokris plagioklas dan kuarsa, sedikit tonalit.
f)
Terobosan Sintang
(Toms); berlangsung
pada Miosen-Akhir pada umumnya selaras dengan Dasit Bawang, litologinya berupa diorite,
mikrodiorit, granodiorit, diorite kuarsa, gabro kuarsa, tonalit; Alterasi
setempat pada Formasi Banan (Rub), Formasi Sungai Betung (Jls), Volkanik
Serantak (Tes), dan Lava Dasit Bawang (Teb) pada umumnya menjadi serisit yang
berasosiasi dengan calcopyrit-molibdenit-bearing
quartz veins, dan disseminated-pyrite.
Struktur geologi yang
berkembang di daerah ini merupakan struktur sesar berarah timur laut-utara,
sedangkan lipatan yang terbentuk berarah baratlaut-tenggara.
Hasil pemetaan geologi
permukaan ini menghasilkan sebaran litologi batuan beku paling dominan seperti diorite,
granodiorit dan tonalit. Sedangkan batuan sedimen seperti lempung, diperkirakan
merupakan batuan hasil ubahan (alterasi) dari batuan induknya, yaitu batuan
beku.
Peta Sebaran Komoditas Tambang di Kecamatan Lumar |
Terbentuknya mineral
bijih melalui proses hydrothermal menghasilkan mineral bijih emas primer,
perak, tembaga, mangan, antimoni dalam bentuk stibnite, molybdenum, timbal
dalam urat kuarsa bersama sfalerit, cinnabar dalam urat kuarsa pada batuan
granodiorit dan konsentrat emas.
Prakiraan potensi
emas di Gunung Serantak berkisar (kadar Au 2,264 gr/m3), Sintoro
(kadar Au 0,2-0,7 gr/t) dan Sekarem
(kadar Au bijih 110 gr/t, Au urat 64 gr/t). Sedangkan prakiraan potensi tembaga
kadar Cu 39 g/t, Pb : 32 g/t, Zn 131 g/t, Lokasi Pengamatan Baguruh (kadar Cu
0,01%, Au 0,2 g/t, Mo 0,01%).
Bagi pembaca
sekalian, tulisan ini masih sangat dangkal, perlu dilakukan eksplorasi detail dan
penentuan metode penyelidikan yang tepat, sehingga menghasilkan data yang lebih terukur dan
akurat.
Sumber :
- Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Kabupaten Bengkayang Provinsi Kalimantan Barat, "Penelitian dan Pendataan Potensi Tambang", Tahun 2010;
- Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung,"Peta Geologi Lembar Singkawang, Kalimantan, Skala 1 : 250.000", Suwarna. N dan Langford. RP, Tahun 1993.
Mohon koreksi dan
saran, semoga bermanfaat.
0 komentar:
Post a Comment
Terima kasih telah berkunjung ke blog saya, semoga bermanfaat